.
Iklan
Geberin News »
Featured
,
Headline News
,
Sosial Politik
»
Para Caketum Golkar Bertarung Sengit Minimal Rebut 30 Persen Dukungan Voters
Para Caketum Golkar Bertarung Sengit Minimal Rebut 30 Persen Dukungan Voters
Jakarta - Detik-detik pelaksanaan Munaslub partai Golkar sedang diambang pintu. Barbagai syarat mutlak wajib dipenuhi oleh para kandidat. Ketua Penyelenggara Munaslub Partai Golkar Theo L Sambuaga menjelaskan persyaratan calon ketua umum Golkar (Caketum) yang ikut bertarung dalam pemilihan ketum yang akan berlangsung pada Senin mendatang. Setiap calon yang akan maju minimal harus memiliki dukungan voters sebesar 30 persen.
"Minimal kandidat caketum yang bisa maju harus memiliki dukungan 30 persen. Kalau kurang dari situ maka akan kembali dibicarakan untuk diambil suara tiga besar suara terbanyak untuk bisa maju," ujar Theo Sambuaga di Nusa Dua, Badung, Bali, Sabtu (14/3).
Dengan persyaratan harus memiliki minimal 30 persen suara voters yang hadir di Munaslub, artinya hanya 3 dari 8 calon yang bisa ke tahap pemilihan ketua umum. Bila hanya satu calon yang memiliki dukungan 30 persen maka otomatis kandidat tersebut jadi ketua umum.
Sebaliknya, bila ada calon yang memiliki dukungan 50 persen suara, dan ada calon lainnya diatas 30 persen maka pemilihan akan tetap berlangsung dengan dua kandidat.
"Kalau masih dua kandidat, pemilihan secara demokrastis berupa voting tertutup tetap dilangsungkan," ucapnya.
Wakil Ketua Umum Partai Golkar itu menyebutkan, total sebanyak 575 pemilik suara yang hadir di Bali. Sebanyak 530 voters yang berasal dari DPD 2 dari kota atau kabupaten.
Sementara utusan DPD 1 atau provinsi sebanyak 34 voters, 1 dari Dewan Pimpinan Pusat dan 10 organisasi masyarakat (ormas) sayap Golkar.
"Caketum akan dipilih langsung oleh 575 voters dari seluruh Indonesia. Biarlah daerah yang memilih," katanya.
Delapan kandidat caketum Partai Golkar Mereka adalah Ade Komarudin, Airlangga Hartarto, Aziz Syamsuddin, Mahyudin dan Priyo Budi Santoso. Selain itu ada Setya Novanto, Syahrul Yasin Limpo dan Indra Bambang Utoyo.
"Minimal kandidat caketum yang bisa maju harus memiliki dukungan 30 persen. Kalau kurang dari situ maka akan kembali dibicarakan untuk diambil suara tiga besar suara terbanyak untuk bisa maju," ujar Theo Sambuaga di Nusa Dua, Badung, Bali, Sabtu (14/3).
Dengan persyaratan harus memiliki minimal 30 persen suara voters yang hadir di Munaslub, artinya hanya 3 dari 8 calon yang bisa ke tahap pemilihan ketua umum. Bila hanya satu calon yang memiliki dukungan 30 persen maka otomatis kandidat tersebut jadi ketua umum.
Sebaliknya, bila ada calon yang memiliki dukungan 50 persen suara, dan ada calon lainnya diatas 30 persen maka pemilihan akan tetap berlangsung dengan dua kandidat.
"Kalau masih dua kandidat, pemilihan secara demokrastis berupa voting tertutup tetap dilangsungkan," ucapnya.
Wakil Ketua Umum Partai Golkar itu menyebutkan, total sebanyak 575 pemilik suara yang hadir di Bali. Sebanyak 530 voters yang berasal dari DPD 2 dari kota atau kabupaten.
Sementara utusan DPD 1 atau provinsi sebanyak 34 voters, 1 dari Dewan Pimpinan Pusat dan 10 organisasi masyarakat (ormas) sayap Golkar.
"Caketum akan dipilih langsung oleh 575 voters dari seluruh Indonesia. Biarlah daerah yang memilih," katanya.
Delapan kandidat caketum Partai Golkar Mereka adalah Ade Komarudin, Airlangga Hartarto, Aziz Syamsuddin, Mahyudin dan Priyo Budi Santoso. Selain itu ada Setya Novanto, Syahrul Yasin Limpo dan Indra Bambang Utoyo.
Top 5 Populer Minggu Ini
-
Agama - Koleksi Gambar Keren & Unik Kartu Ucapan Selamat Lebaran atau Selamat Idul Fitri 1436 H / 2015 M. Desain Kartu Ucapan S...
-
Pernikahan sejatinya merupakan momen sakral karena melibatkan janji yang harus dipenuhi seumur hidup. Namun, ada pula orang yang memilih p...
-
Ja karta - Baru-baru ini beberapa daerah di sumatera utara mengalami pemadaman listrik yang bedrkepanjangan, pemadaman tersebut dikeluhk...
-
Filipina - Kepolisian Filipina, Minggu (1/5/2016), mengatakan, 10 pelaut Indonesia yang diculik kelompok militan Abu Sayyaf dan disande...
-
Bengkulu - Kasus pemerkosaaan dan pembunuhan yang dilakukan secara massal terhadap Yuyun, bocah SMP di Bengkulu menjadi perhatian serius ...
No comments: