.
Iklan
![Iklan](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj6GztFNExkrYQvog8ozYZyCIyppzOp0RaIgtala7LjfvOp3aejA0LY1RcfPT7UrpZQ_GMfXC1jBjLXrpJ7LBVraurwKJDAtVNzJ4EjNcpbKBLUQ9y42oEBMrh8kPwU-fVZ2cfzeW_mTf0/s1600/Pasang+Iklan+Murah+Meriah+Hanya+Disini.png)
Miliki Momen Eksklusif Bersama Anak
Jakarta - Stimulasi optimal menjadi bagian dalam tumbuh kembang anak. Sayangnya, stimulasi pada anak kerap tidak optimal didapakan anak. Hal itu karena orang tua sering kali melupakan pentingnya menjaga parenting behavior dalam pengasuhan anak.
Psikolog anak, Roslina Verauli Mpsi, mengatakan, tantangan yang dihadapi oleh orang tua dalam memberikan stimulasi optimal adalah untuk menghadirkan quality time yang berkualitas. Sebab, seringkali orang tua merasa lelah dikarenakan banyak pekerjaan sehari-hari, stres, dan merasa tidak pernah cukup waktu yang dihabiskan bersama anak.
"Kurangnya pemahaman tentang parenting behavior termasuk kurang peka dalam memahami kebutuhan anak. Karenanya, parenting behavior orangtua harus dijaga ke arah positif," ungkap Roslina di Jakarta, Rabu (14/12).
Oleh karena itu, lanjut dia, orang tua direkomendasikan untuk memiliki momen eksklusif yang menyenangkan bersama anaknya setiap hari agar perkembangan emosi dan kemampuan sosial pada anak optimal. "Khususnya bila momen tersebut dihadirkan dalam suasana yang menyenangkan antara orang tua dan anak," paparnya.
Salah satu cara yang dapat dilakukan oleh orang tua adalah dengan melakukan kegiatan yang disukai oleh anak antara lain menggunakan musik dan tari sebagai sarana bermain dengan anak.
"Dimana interaksi orang tua dengan anak ada pada level playing field, yang dimaksudkan sebagai keadaan saat interaksi berjalan akrab, hangat, dan berlangsung dua arah," tambah psikolog yang akrab disapa Verauli ini.
Lebih lanjut, Verauli, menambahkan, salah satu cara yang paling sederhana untuk menerapkan hal itu adalah dengan mengajak anak musik dan tari. Dengan bermusik dan menari, khususnya antara orang tua-anak, perkembangan kemampuan komunikasi timbal balik dan berbahasa pada anak berkembang.
"Termasuk kemampuan empati sebagai salah satu ciri kompetensi emosional yang berperan besar bagi kemampuan keterampilan sosial, seperti kemampuan bekerja sama dan menolong orang lain, kelak," jelasnya.
Tidak hanya itu, Verauli menambahkan, kegiatan menari sebagai salah satu kegiatan yang melibatkan gerakan terkoordinasi dapat merangsang hormon neurotrophins, yakni zat alami yang merangsang pertumbuhan sel saraf dan meningkatkan koneksi saraf pada otak yang menjadikan anak siap untuk belajar dalam pengertian mudah menerima stimulasi yang diberikan oleh orang tua dan lingkungan.
Psikolog anak, Roslina Verauli Mpsi, mengatakan, tantangan yang dihadapi oleh orang tua dalam memberikan stimulasi optimal adalah untuk menghadirkan quality time yang berkualitas. Sebab, seringkali orang tua merasa lelah dikarenakan banyak pekerjaan sehari-hari, stres, dan merasa tidak pernah cukup waktu yang dihabiskan bersama anak.
"Kurangnya pemahaman tentang parenting behavior termasuk kurang peka dalam memahami kebutuhan anak. Karenanya, parenting behavior orangtua harus dijaga ke arah positif," ungkap Roslina di Jakarta, Rabu (14/12).
Oleh karena itu, lanjut dia, orang tua direkomendasikan untuk memiliki momen eksklusif yang menyenangkan bersama anaknya setiap hari agar perkembangan emosi dan kemampuan sosial pada anak optimal. "Khususnya bila momen tersebut dihadirkan dalam suasana yang menyenangkan antara orang tua dan anak," paparnya.
Salah satu cara yang dapat dilakukan oleh orang tua adalah dengan melakukan kegiatan yang disukai oleh anak antara lain menggunakan musik dan tari sebagai sarana bermain dengan anak.
"Dimana interaksi orang tua dengan anak ada pada level playing field, yang dimaksudkan sebagai keadaan saat interaksi berjalan akrab, hangat, dan berlangsung dua arah," tambah psikolog yang akrab disapa Verauli ini.
Lebih lanjut, Verauli, menambahkan, salah satu cara yang paling sederhana untuk menerapkan hal itu adalah dengan mengajak anak musik dan tari. Dengan bermusik dan menari, khususnya antara orang tua-anak, perkembangan kemampuan komunikasi timbal balik dan berbahasa pada anak berkembang.
"Termasuk kemampuan empati sebagai salah satu ciri kompetensi emosional yang berperan besar bagi kemampuan keterampilan sosial, seperti kemampuan bekerja sama dan menolong orang lain, kelak," jelasnya.
Tidak hanya itu, Verauli menambahkan, kegiatan menari sebagai salah satu kegiatan yang melibatkan gerakan terkoordinasi dapat merangsang hormon neurotrophins, yakni zat alami yang merangsang pertumbuhan sel saraf dan meningkatkan koneksi saraf pada otak yang menjadikan anak siap untuk belajar dalam pengertian mudah menerima stimulasi yang diberikan oleh orang tua dan lingkungan.
Top 5 Populer Minggu Ini
-
Jakarta - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) tengah menunggu laporan atas temuan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) terkait kunjungan kerja ...
-
Pernikahan sejatinya merupakan momen sakral karena melibatkan janji yang harus dipenuhi seumur hidup. Namun, ada pula orang yang memilih p...
-
Ja karta - Baru-baru ini beberapa daerah di sumatera utara mengalami pemadaman listrik yang bedrkepanjangan, pemadaman tersebut dikeluhk...
-
Jakarta - Menjadi sorotan publik. Kehadiran Antasari Azhar mantan ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dalam debat Pilkada DKI kedua...
No comments: