.
Iklan
![Iklan](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj6GztFNExkrYQvog8ozYZyCIyppzOp0RaIgtala7LjfvOp3aejA0LY1RcfPT7UrpZQ_GMfXC1jBjLXrpJ7LBVraurwKJDAtVNzJ4EjNcpbKBLUQ9y42oEBMrh8kPwU-fVZ2cfzeW_mTf0/s1600/Pasang+Iklan+Murah+Meriah+Hanya+Disini.png)
Geberin News »
Featured
,
Headline News
,
Nasional
,
Sosial Politik
»
Pemerintah RI dan Rusia Tandatangani 5 Nota Kesepahaman (MoU))
Pemerintah RI dan Rusia Tandatangani 5 Nota Kesepahaman (MoU))
Posted by Geberin News on Thursday, May 19, 2016 |
Featured,
Headline News,
Nasional,
Sosial Politik
Jakarta - Tidak ada satu pun negara di dunia ini yang mampu berdiri sendiri tanpa menjalin kerjasama dengan negara lain. Kali ini Pemerintah Republik Indonesia (RI) dan Republik Federasi Rusia, hari ini menandatangani lima nota kesepahaman (Memorandum of Understanding/MoU) di bidang pertahanan, arsip nasional, arsip Kementerian Luar Negeri, budaya, dan IUU Fishing.
Penandatanganan kerja sama dilakukan usai pertemuan bilateral antara delegasi RI yang dipimpin Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Republik Federasi Rusia yang dipimpin Presiden Vladimir Putin di Bucherov Rucey, kediaman resmi Presiden Putin di Sochi, Rusia, Kamis (18/5).
Presiden Jokowi saat memberikan keterangan pers bersama Presiden Putin mengatakan, kunjungan ke Rusia untuk memperdalam kerja sama strategis di bidang ekonomi, investasi, dan pertahanan.
"Kita berkeyakinan bahwa peluang kerja sama dua negara terbuka lebar dan kita sepakat bekerja sama untuk mengurangi hambatan tarif dan non tarif untuk kelapa sawit," kata Presiden Jokowi.
Kedua pemimpin juga sepakat mendorong investasi Rusia di Indonesia, khususnya di sektor maritim, infrastruktur berupa pembangunan jalur kereta api, pelabuhan di Kalimantan, minyak, energi, dan listrik.
"Saya dan Presiden Putin sepakat untuk memperkuat kerja sama di bidang pertahanan. Kami juga telah membahas kerja sama di bidang alih teknologi, produksi bersama, dan pendidikan serta pelatihan," ujar Presiden Jokowi.
Indonesia dan Rusia, kata Presiden Jokowi, akan terus bekerja sama dalam pemberantasan terorisme dan meningkatkan pertukaran informasi intelijen
"Di bidang turisme kita sepakat mendorong peningkatan kunjungan turisme kedua negara," ucap Presiden.
Penandatanganan kerja sama dilakukan usai pertemuan bilateral antara delegasi RI yang dipimpin Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Republik Federasi Rusia yang dipimpin Presiden Vladimir Putin di Bucherov Rucey, kediaman resmi Presiden Putin di Sochi, Rusia, Kamis (18/5).
Presiden Jokowi saat memberikan keterangan pers bersama Presiden Putin mengatakan, kunjungan ke Rusia untuk memperdalam kerja sama strategis di bidang ekonomi, investasi, dan pertahanan.
"Kita berkeyakinan bahwa peluang kerja sama dua negara terbuka lebar dan kita sepakat bekerja sama untuk mengurangi hambatan tarif dan non tarif untuk kelapa sawit," kata Presiden Jokowi.
Kedua pemimpin juga sepakat mendorong investasi Rusia di Indonesia, khususnya di sektor maritim, infrastruktur berupa pembangunan jalur kereta api, pelabuhan di Kalimantan, minyak, energi, dan listrik.
"Saya dan Presiden Putin sepakat untuk memperkuat kerja sama di bidang pertahanan. Kami juga telah membahas kerja sama di bidang alih teknologi, produksi bersama, dan pendidikan serta pelatihan," ujar Presiden Jokowi.
Indonesia dan Rusia, kata Presiden Jokowi, akan terus bekerja sama dalam pemberantasan terorisme dan meningkatkan pertukaran informasi intelijen
"Di bidang turisme kita sepakat mendorong peningkatan kunjungan turisme kedua negara," ucap Presiden.
Top 5 Populer Minggu Ini
-
Agama - Koleksi Gambar Keren & Unik Kartu Ucapan Selamat Lebaran atau Selamat Idul Fitri 1436 H / 2015 M. Desain Kartu Ucapan S...
-
Pernikahan sejatinya merupakan momen sakral karena melibatkan janji yang harus dipenuhi seumur hidup. Namun, ada pula orang yang memilih p...
-
Ja karta - Baru-baru ini beberapa daerah di sumatera utara mengalami pemadaman listrik yang bedrkepanjangan, pemadaman tersebut dikeluhk...
-
Filipina - Kepolisian Filipina, Minggu (1/5/2016), mengatakan, 10 pelaut Indonesia yang diculik kelompok militan Abu Sayyaf dan disande...
No comments: